Recent Comments

Jumat, 19 November 2010

................ Reflection...............

,..... Adakah yang lebih mengerikan dari sebuah sistem
...... kecuali kerusakan yang timbul dari dalam sistemnya itu sendiri?

Siaapapun tak akan menyangkal kalau suatu saat kita butuh sebuah penyeimbang sistem kita. Apa yang aku maksud dengan sistem disini adalah apa dan bagaimana cara kita memnyikapi masalah - masalah yang datang pada kita. Sistem ini akan dengan sendirinya terbangun seiring dengan kedewasaan dan keberanian kita menghadapi masalah. Kabijaksanaan adalah hasil paling kongkret dari sebuah sistem yang telah stabil.

Semua orang punya sistemnya masing masing termasuk aku. Dan setiap orang mempunyai cara yang berbeda dalam mengawali dan mengembangkan sistemnya. Seperti aku yang mengawali sistemku dengan cara mengkopi paste kepribadian orang lain dan mencoba mngaplikasikannya dalam hidup sehari - hari. Kalo cocok akan ku teruskan dan kalau tidak ya sudah, berarti harus ganti.

Aku akui cara ini cukup berhasil. Hasilnya adalah aku yang sekarang yang kata teman - teman aku yang berpandangan luas dan lain sebagainya. Banyak teman yang tak malu membuka masalahnya padaku, dan bagiku tentu suatu kebahagiaan tersendiri saat aku bisa memberi solusi paling tidak bisa menjadi tempat berbagi ( red, curhat ) mereka. Karena dengan begiti aku menjadi lebih bijak sana.

Dengan cara ini aku menjalani hidup masa SMA sebagai ptibadi yang berkarakter penuh, sampai ada satu orang teman yang dengan senang hati menobatkanku sebagai Guru. Dia seorang perempuan, yang dalam skalaku lumayan. Dalam artian dia berpikir luas, mau maju dan antiknya dia selalu mempunyai pemikiran yang di luar teman teman di sekitarnya.Aku memanggilnya Juffrouw.

Dia menjadikanku seolah aku adalah benar benar guru yang sebenarnya baginya. Hampir setiap apa yang keluar dariku ia serap benar benar, dari mulai buku bacaan sampai cara berpikir.Sampai akhirnya banyak yang bilang kami sama. Sama dalam artian cara bersikap walaupun latar pribadi kami memang beda, dia cerewet dan aku cenderung pendiam.

Kisah Guru dan Murid ini terus berlangsung, kisah yang bisa aku bilang ajaib. Kenapa ajaib, karena aku dan dia sampai sama sama mengakui adanya hubungan batin. Hubungan yang bisa aku bilang sangat kuat. Pernah sekali waktu aku mencoba membuktikan apakah hubungan batin ini benar ada. Suatu pagi aku datang ke sekolahan(waktu itu sudah selesai UAN,jadi bebas) satu satu nya yang ada di pikiranku adalah " siapa tahu dia juga datang ke sekolah?". Sesampainya di sekolah yang aku temui malah temen temen. Tak ada dia, cukup kecewa juga sih waktu itu tapi tetap stai cool. Sedang duduk sebentar, aku melihat ke gerbang (kebetulan tempat dudukku di taman yang menghadap gerbang) ada anak masuk. Sepertinya aku kenal, dan eng ing eng. Sepertinya ada rasa bahagia yang tak terhingga. Ketika dia melihatku otomatis dia langsung menghampiriku dan bertanya " ngapain di sini?" aku jawab " g tahu, pengen aja! ngapain berangkat?" aku bertanya balik. Dia jawab " g tahu juga, pengen aja!". Dan kami pun tertawa bersama. " Hubungan batin" kata kami selanjutnya.


Lama kelamaan ada semacam rasa lain yang timbul dalam diriku. Entah hubungan batin itu bagai racun lama kelamaan. Di mataku ia selallu menjadi sosok yang semakin spesial, dengan kepandaiannya bergaul, cara berpikirnya yang antik dan ekslusif dan serangkaian hal yang ada dalam dirinya. Dan disinilah awal kerusakan sistemku. Aku adalah anak yang berkembang dengan mengadopsi berbagai karakter orang, mengkombinasikannya jadi kalau masalah memahami karakter orang lain ketika ada masalah, aku akan mudah mengatasinya. Tapi masalahnya adalah ketika yang aku hadapi adalah pribadiku sendiri atau kopian pribadiku sendiri. Acak rasanya, kacau tak terkendali.

Sampai akhirnya aku putuskan untuk diam. Diam Yang benar benar diam, mengendapkan masalah. Aku akui kawan bukan hal mudah untuk melihat ke dalam diri sendiri. Bagiku lebih mudah melihat ke dalam orang lain dari pada melihat ke dalam diri sendiri. Dan yang aku herankan dia sudah mampu melakukan apa yang belum bisa aku alkukan ini. Sampai saat ini aku sendiri masih belajar. Kawan hati hatilah, selain memahami orang lain jangan lupakan bahwa di sendiri juga harus di pahami bener bener.

Indah rasanya kalau di kenang, tapi sampai sekarng sepertinya ikatan itu sudah mulai memudar. Walaupun masih ada sedikit. Entah apakah dia masih merasakannya.


*teruntuk murid ku : Juffrouw R2

Related Article:

0 komentar:

Posting Komentar


 

Total Tayangan Halaman

Footer Widget #3

Copyright 2010 GenerasiBiru. All rights reserved.
Themes by Bonard Alfin l Home Recording l Blogger Template