Recent Comments

Rabu, 12 Januari 2011

Tuhan dan Science

"Science without religion is lame. Religion without science is blind."
<Albert Enstein>







Bicara Tuhan adalah sesuatu yang menggelitik. Rasa penasaran yang super tapi tak sedikit pula yang menolak obrolan ini.

Berikut ini ada sebuah dongen menarik tentang seorang Dosen yang memnggugat tentang Ketuhanan pada Mahasiswanya :

 -<'":'"%'":'">-
Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini, "Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".

Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya".

"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi. "Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab, "Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan".

"Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau Agama itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?".

"Tentu saja," jawab si Profesor,

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"

"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada.

Kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab, "Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada.

Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas."

Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?" Profesor itu menjawab, "Tentu saja itu ada."

Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Pak.

Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak.

Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"

Dengan bimbang professor itu menjawab, "Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya.

Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi Anda salah, Pak.

Kajahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan.

Tuhan tidak menciptakan kajahatan. Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya."

Profesor itu terdiam.

-<'";'"%'":'">-
Begitulah kira- kira. Tuhan mempunyai suatu hukum alam tersendiri yang tentunya Ia terapkan bagi dunia yang Ia sendiri yang membuatnya. Seperti halnya kita membuat sebuah robot yang tentunya hukum yang berlaku bagi Robot itu tak berlaku bagi kita yang membuatnya. Begitupun Tuhan yang tentunya tak ter masuk dalam yang terpengaruh oleh hukum tata aturan ruang dan waktu.


 Saya pernah mengdengar seseorang berkata ," ketika anda belajar Filsafat, anda harus melpas atribut atribut agama yang Anda anut."  Tapi bagaimana dengan Tuhan itu sendiri?

Kalau saya sendiri lebih suka bagaimana caranya Tuhan dapat kita hubungkan dengan science. Karena memang ada hal hal yang di luar kendali pemikiran logis. Dan Jika memang Tuhanlah yang ada di balik semuanya itu, pasti ada cara yang dapat menghubungkan antara pandangan scoience dengan pandangan  keTuahan.

Ouw, ya penuda dalam dongen itu juga seseorang yang sangat ingin mengkolaborasikan antara pemhaman science dengan pemahaman tentang keTuhanan. Sayangnya sampai akhir hidupnya ia belun bisa menumukan formulasi yang tepat untuk menghubungkan antara keduanya. Mahasiswa tersebut juga sempat terkenal kala hidupnya. Jika anda belum tahu dan mau tahu siapa nama pemuda itu, Ia adalah orang yang pernah bilang bahwa " Science without religion is lame. Religion without science is blind.",ilmu tanpa agama buta, dan agama tanpa imlmu, pincang. "

Ya, Dia adalah Albert Enstein,<tanpa gelar di belakangnya>





Related Article:

0 komentar:

Posting Komentar


 

Total Tayangan Halaman

Footer Widget #3

Copyright 2010 GenerasiBiru. All rights reserved.
Themes by Bonard Alfin l Home Recording l Blogger Template